Sarawandori adalah salah satu danau yang terhubung dengan laut dan terletak di utara Kota Serui,Kepulauan Yapen. Perjalan menuju Sarawandori dapat ditempuh sekitar 5km dari kota serui dengan kendaraan pribadi (motor atau mobil) atau angkutan umun yang dapat disewa. Jalan menuju Sarawandori pun berbelok-belok dan ada beberapa tanjakan tinggi, sungguh mengasyikan bukan? , anggaplah sebagai olahraga memacu adrenalin.
Bayangkan sebuah telaga besar berair tenang, jernih dan berwarna hijau kebiruan. keindahan seperti apa yang dapat kita nikmati bila menikmati telaga yang begitu bening dan mempesona seperti Telaga Sarawandori. Telaga berwarna biru dengan panorama yang sangat indah ini terletak di desa Sarawandori,disekitar telaga tersebut dibangun sebuah objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Serui, Ibukota kabupaten Yapen, Papua. Selain sebagai objek wisata juga tersedia rumah-rumah untuk tempat istirahat melepas lelah sambil bermalam. Obyek wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Yapen Waropen di Serui. Jauh dari keramaian dan masih amat alami, memberi ketenangan tersendiri bagi para pengunjung.
Menurut sejarahnya,Telaga yang diapit dua tanjung di bagian Barat Kota Serui itu pernah menjadi tempat persembunyian kapal perang tentara sekutu pimpinan AS ketika perang dunia ke-II melawan Jepang dimana pasukan sekutu dibawah komando McArthur membumi-hanguskan Kota Hiroshima dan Nagasaki. Sekitar tahun 90an daerah ini sangat ramai dipadati oleh penduduk lokal dan pengunjung sebagai salah satu tempat wisata di Serui. Danau ini sangat indah dan begitu memukau, sebuah karya Pencipta yang sangat menawan. Telaga sarawandori tepatnya menyatu dengan lautan yang menyebabkan air di danau tersebut berwarna hijau kebiru-biruan.
Alangkah indahnya duduk di sekitar borobudur dan menghirup udara segar, mendengar nyanyian kicauan burung sambil menikmati Telaga Sarawandori. Nama Borobudur sendiri didapat dari batu karang yang menyatu dengan gunung di tepi jalan yang terlihat berbentuk setengah lingkarang dari bagian bawahnya yang besar sampai pada ujung atas yang mengecil. Walaupun bentuknya agak jauh dari bentuk Candi Borobudur. Tapi, pemandangan terbaik justru dapat dilihat dari sebuah gereja yang terletak di atas sebuah bukit, tepatnya di desa Sarawandori di tepi danau. Dari sini, hampir seluruh sisi dan tepian danau terlihat, begitu pula dengan teluk dan lautan lepas.
Pemandangan dari atas borobudur terlihat lebih luas. Di ujung sebelah kanan, laut lepas terlihat kebiruan.Wow…Ternyata danau ini bukan berbatasan langsung dengan tepi laut. Tapi danau ini tersambung dengan laut. Ya memang Bagi Indonesia pun laut bukan sebagai pemisah tapi sebagai Pemersatu.
Namun demikian Telaga Sarawandori kini menjadi objek wisata yang tersembunyi, keindahan alam yang tersembunyi di balik kepulauan yapen ini terlihat begitu sepi dan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat. Sehingga, daerah yang dulu ramai dikunjungi kini menjadi hutan rimba tanpa penghuni, sayangnya jika tempat seindah ini dibiarkan tanpa ada yang mengurusi. jalan-jalan menuju tempat ini ada sebagian yang mengalami kerusakan, tempat-tempat peristirahatan juga begitu sepi. Kini hanyalah terdengar alunan air danau dan air laut yang menderu di tepian Danau Sarawandori seakan memanggil para wisatawan untuk menghampiri indahnya danau Sarawandori atau yang sering disebut Telaga Pamoi.
No comments:
Post a Comment