Friday, November 15, 2013
Friday, September 13, 2013
DANAU -DANAU,DAN TEMPAT WISATA DI SERUI PAPUA
Danau Sarawandori dari atas
Bayangkan sebuah telaga besar berair tenang, jernih dan berwarna hijau kebiruan. Itulah bayangan saya akan Danau Sarawandori. Lebih tepatnya, itulah yang diinformasikan Bapak Yulius Makabori, Kepala Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI) Kota Serui, Kabupaten Yapen seusai mewancarai kami, Petualang ACI, sore tanggal 18 Oktober 2010 lalu. Menurut pria yang tahu benar seluk-beluk wisata d Kabupaten Yapen ini, Danau Sarawandori punya kejutan untuk mereka yang mengunjungi pertama kali. Bapak Bonen Waimuri, Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Yapen yang menemani obrolan sore kami pun mengamini.Kedua tokoh senior kabupaten kepulauan ini hanya tersenyum-senyum saja ketika menceritakan danau yang juga direkomendasikan Lonely Planet itu. Esoknya, kami berkendara ke danau ini dengan bersemangat. Setelah sekitar satu jam ke arah barat Kota Serui, pendamping kami, Kak Boi, menawarkan untuk turun ke salah satu sisi danau.Benar saja. Danau ini berwarna hijau kebiruan. Airnya jernih. Di sisi ini batu-batu kapur memenuhi tepi danau. Air kebiruan menandakan kedalaman air. Banyak ikan kecil berwarna kebiruan. Sebentar. Ikan-ikan ini setahu saya ikan laut. Jangan-jangan…Kami kembali berkendara. Kak Boi bilang ada satu lokasi untuk menikmati luasnya Danau Sarawandori. Dari tempat bernama Borobudur ini, kami bisa melihat seluruh sisi danau. Bentuk danau terlihat tidak beraturan. Seluruh sisinya menjorok ke dalam membentuk teluk-teluk kecil. Di bagian tengah, air danau terlihat berwarna biru-hijau gelap. Nama Borobudur sendiri didapat dari sebongkah batu karang di tepi jalan yang berundak-undak mengecil di atas. Agak jauh dari bentuk Candi Borobudur. Tapi tak apa lah.Danau sarawandori serui papua
Ternyata danau ini berbatasan langsung dengan tepi laut. Tunggu, ternyata danau ini tersambung dengan laut. Inikah yang dimaksud kejutan di serui ini yang di sebut dengan danau danau di serui untuk membawa kami ke titik dimana gerbang danau menuju laut dapat terlihat.Seketika jantung ini berdebar-debar. Layaknya menunggu seorang kekasih, saya tak sabar menanti saat melihat ‘sambungan’ danau dan laut ini. Di sebuah bukit, di halaman sebuah gereja saya bisa melihat dengan jelas, danau di sisi kiri dan teluk di sisi kanan. Tapi, gerbang yang kami cari persis berada di bawah kami. Tertutup oleh gundukan bukit dan rimbun pepohonan.Kami kembali memacu kendaran. Kali ini langsung turun ke tepi pantai yang berbatasan langsung dengan laut. Pemandangan lebih indah terpampang di depan mata. Air biru jernih berpagar bukit kapur. Sayangnya, gerbang yang kami maksud masih juga tak terlihat.“Mungkin harus naik sampan atau perahu,” pikir saya. Sayangnya, kami tak punya waktu banyak untuk menyewa sampan. Ah, sayang sekali. Padahal, gerbang keluar itu pastilah sangat indah diabadikan dari arah laut maupun dari dalam danau.Walau tak sempat melihat gerbang danau-laut, keindahan Danau Sarawandori tetap memikat hati. Masyarakat sekitar danau nampaknya belum terbiasa melihat turis. Kami sempat disambut dengan hangat. Tak sopan menolak sambutan itu. Tapi apa daya, jadwal yang padat memaksa kami untuk segera beranjak ke lokasi wisata berikutnya.
SARAWANDORI , KEPULAUAN YAPEN SERUI PAPUA
Sarawandori adalah salah satu danau yang terhubung dengan laut dan terletak di utara Kota Serui,Kepulauan Yapen. Perjalan menuju Sarawandori dapat ditempuh sekitar 5km dari kota serui dengan kendaraan pribadi (motor atau mobil) atau angkutan umun yang dapat disewa. Jalan menuju Sarawandori pun berbelok-belok dan ada beberapa tanjakan tinggi, sungguh mengasyikan bukan? , anggaplah sebagai olahraga memacu adrenalin.
Bayangkan sebuah telaga besar berair tenang, jernih dan berwarna hijau kebiruan. keindahan seperti apa yang dapat kita nikmati bila menikmati telaga yang begitu bening dan mempesona seperti Telaga Sarawandori. Telaga berwarna biru dengan panorama yang sangat indah ini terletak di desa Sarawandori,disekitar telaga tersebut dibangun sebuah objek wisata yang ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Serui, Ibukota kabupaten Yapen, Papua. Selain sebagai objek wisata juga tersedia rumah-rumah untuk tempat istirahat melepas lelah sambil bermalam. Obyek wisata ini dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Yapen Waropen di Serui. Jauh dari keramaian dan masih amat alami, memberi ketenangan tersendiri bagi para pengunjung.
Menurut sejarahnya,Telaga yang diapit dua tanjung di bagian Barat Kota Serui itu pernah menjadi tempat persembunyian kapal perang tentara sekutu pimpinan AS ketika perang dunia ke-II melawan Jepang dimana pasukan sekutu dibawah komando McArthur membumi-hanguskan Kota Hiroshima dan Nagasaki. Sekitar tahun 90an daerah ini sangat ramai dipadati oleh penduduk lokal dan pengunjung sebagai salah satu tempat wisata di Serui. Danau ini sangat indah dan begitu memukau, sebuah karya Pencipta yang sangat menawan. Telaga sarawandori tepatnya menyatu dengan lautan yang menyebabkan air di danau tersebut berwarna hijau kebiru-biruan.
Alangkah indahnya duduk di sekitar borobudur dan menghirup udara segar, mendengar nyanyian kicauan burung sambil menikmati Telaga Sarawandori. Nama Borobudur sendiri didapat dari batu karang yang menyatu dengan gunung di tepi jalan yang terlihat berbentuk setengah lingkarang dari bagian bawahnya yang besar sampai pada ujung atas yang mengecil. Walaupun bentuknya agak jauh dari bentuk Candi Borobudur. Tapi, pemandangan terbaik justru dapat dilihat dari sebuah gereja yang terletak di atas sebuah bukit, tepatnya di desa Sarawandori di tepi danau. Dari sini, hampir seluruh sisi dan tepian danau terlihat, begitu pula dengan teluk dan lautan lepas.
Pemandangan dari atas borobudur terlihat lebih luas. Di ujung sebelah kanan, laut lepas terlihat kebiruan.Wow…Ternyata danau ini bukan berbatasan langsung dengan tepi laut. Tapi danau ini tersambung dengan laut. Ya memang Bagi Indonesia pun laut bukan sebagai pemisah tapi sebagai Pemersatu.
Namun demikian Telaga Sarawandori kini menjadi objek wisata yang tersembunyi, keindahan alam yang tersembunyi di balik kepulauan yapen ini terlihat begitu sepi dan kurangnya perhatian dari pemerintah setempat. Sehingga, daerah yang dulu ramai dikunjungi kini menjadi hutan rimba tanpa penghuni, sayangnya jika tempat seindah ini dibiarkan tanpa ada yang mengurusi. jalan-jalan menuju tempat ini ada sebagian yang mengalami kerusakan, tempat-tempat peristirahatan juga begitu sepi. Kini hanyalah terdengar alunan air danau dan air laut yang menderu di tepian Danau Sarawandori seakan memanggil para wisatawan untuk menghampiri indahnya danau Sarawandori atau yang sering disebut Telaga Pamoi.
Subscribe to:
Posts (Atom)